Puisi ini untukmu bunda, juga pada bunda yang disana. Ketika bumi ini sudah tak lagi mampu mendengar keluhku, maka ku mengeluh padamu. Ketika bumi ini sudah tak sanggup menahan beban dosaku, maka ku harap kau menghapusnya dengan do'a. Ketika bulan tak lagi menemani malamku, maka ku harap kau menemaniku. Luka sejarah masa lampau masih berbekas wahai ibu dan perjalanan panjang yang ku tempuh bersamamu masih ku ingat wahai ibu. Juga, cerita di malam hari yang kau sampaikan padaku dengan ikhlas, masih aku ingat wahai ibu. Namamu selalu ku bisikkan saat malam, saat orang-orang lupa pada pekerjaannya. Namamu selalu aku senandungkan ketika orang-orang bertanya padaku aku ini anak siapa. Namamu selalu aku tinggikan diantara nama-nama keluargaku, panggilan-panggilan keluargaku. Dan untukmu ibu dua Puisi ini kutulis, dengan rasa sedih, dan linangan air mata. Semoga Tuhan sudah menyiapkan ruang khusus untukmu kelak. Aaamiiin
Pesan Bunda
Pada pelangiku yang menawan
Pesan bunda, Syukuri nikmat tuhan ini
Walau,
Kenikmatan itu tak kau rasakan
Pada keledai-keledai yang dibingungkan tuannya
Juga pada domba-domba.
Ingat pesan bunda,!
Hal yang Esa, selamanya akan Esa
Hal yang tiada, selamanya akan tiada
Tapi, zat yang abadi, selamanya akan abadi
Kita ini bukan bagian yang abadi itu...
Namun, yang Esa tak tinggal diam
Asal kamu percaya saja
itu sudah cukup.
21-Maret-2016
Irel
Ibunda
Ada tuhan dalam dirimu
Bisa saja aku menjauhimu,
Tapi aku tak bisa jauh dari tuhan
Bisa saja aku tak merindukanmu,
Tapi aku tak bisa tak merindukan tuhan
Dalam doamu
terpatri namaku di tanganmu
rahasiakan nama itu pada tuhan
cukuplah aku denganmu yang tahu
22 April
2016
Irel
Coretan diatas sesungguhnya belum mewakili perasaanku sepenuhnya disini. Karena pada hakikatnya, tak ada kata yang dapat menggambarkan rasa pada seorang ibu. Juga tak ada terimakasih yang setara untuk seorang ibu. Mungkin, ini hanyalah coretan tak bermakna. Tapi setidaknya aku ingin sedikit menghargai dan mengucapkan trimakasih pada ibu. Padamu, kurindukan segalanya. Padamu, ku korbankan segalanya. Padamu, ku ingin berbakti. Sampai nanti, sampai akhir mati.
Untuk teman-teman yang masih mempunyai ibu, berbaktilah sekarang, bantulah sekarang, bahagiakan sekarang ibumu, dan mohon ampunlah padanya.
Comments
Post a Comment